Minggu, 03 Februari 2013

Bingung mau ngasi judul apa

Well, tujuan postingan ini cuma pengen cerita tentang macem-macem hal yang aku lewatin selama dari aku terakhir nulis awal Desember lalu.
Selama ini aku lagi sibuk ngerjain tugas dan juga project buat UAS, jadi harap maklum yaa..
Ini juga ditulis pas lagi iseng gak ada kerjaan malam minggu yang hari Senin nya libur jadi gak terlalu dikejar sama jadwal UAS, aku ada UAS lagi hari Selasa, Rabu dan Kamis.

Kita balik ke Desember. Desember. Apa ya? Bulan terakhir dalam siklus kalender tahunan, dimana banyak orang yang merenung tentang apa yang sudah ia perbuat selama setahun ini, apakah kemajuan yang berarti atau kemunduran yang terus menerus atau tetap jalan ditempat layaknya senam pagi pas pelajaran olahraga? Setiap orang mempunyai pengalaman masing-masing pada tahun 2012 dan berusaha untuk meningkatkan apa yang perlu ditingkatkan, mengurangi apa yang perlu dikurangi dan masih banyak hal lain yang diharapkan orang di tahun berikutnya : 2013.

Akhir tahun 2012 dan awal tahun 2013 bagiku adalah saat yang seru. Kenapa? Karena pada saat malam tahun baru semua orang di rumah bisa berkumpul bersama, meninggalkan berbagai aktifitas dan rutinitas yang menjemukan yang membuat diri kita seolah menjadi robot. Momen masak bersama, nonton tv, main kartu, main ps, ketawa-ketiwi, ngobrol ngalor-ngidul gak jelas sampe pagi adalah momen yang gak setiap hari kamu lewatin. Dan aku merasa sebagai anak perantauan yang tinggal jauh dari orangtua walaupun disini aku tinggal dengan keluarga juga (Bude) tapi tetap saja aku merindukan momen berkumpul bersama berempat. Ya, sebuah kombinasi mematikan dari kami berempat, hehehe..
Karena kewajibanlah aku tidak bisa melewati momen ini bersama mereka.

11 Januari Pakde San ulang tahun. Semua orang sibuk mempersiapkan kejutan untuk beliau. Beliau adalah sosok yang mempunyai kharisma yang tinggi khas seorang pemimpin, tegas tetapi mencintai kita semua. Beliau adalah orang yang keras, tapi dari sikap beliau yang keras itulah kami bisa mengerti bahwa beliau mencintai kita semua dan tidak mau terjadi sesutau kepada kita. Beliau begitu dihormati. Keluarga, karyawan pun sibuk mempersiapkan kejutan yang diadakan di kantor beliau di daerah Galur, Jakarta Pusat. Aku sendiri ikut turun tangan dalam hal ini, tapi tidak bisa membantu terlalu banyak karena aku tidak mau jika aku ikut turun tangan maka akan memperibet pekerjaan dari para karyawan tersebut. Jadinya aku datang pagi dan mengawasi bagian katering. Tapi sayangnya aku tidak bisa ikut acara ulang tahun di kantor hari itu, karena itu hari Jum'at dan aku kuliah dari jam 1 sampe jam 5. Yasudahlah. Ntar kan dirumah ketemu lagi buat ngucapin selamat ulang tahun beserta doa-doanya.

Januari adalah bulan yang hebring, sibuk, seru, banyak canda tawa, tapi juga menyisakan goresan di hati. Di bulan Januari aku jadi tau apa yang harus aku kejar untuk tahun ini. Goal-goal apa yang dari kemaren belum kesampean yang mungkin dikerjakan tahun ini akan aku kerjakan. Impian-impian tentang tempat-tempat yang pengen aku kunjungin semuanya sudah terbayang lengkap di kepala tinggal dieksekusi aja waktunya kapan.

Setahun ada 12 bulan. Telah kita lewati 1/12 nya. Masih ada 11 bulan berikutnya bagi kita untuk mencapai resolusi kita untuk tahun ini. Jangan biarkan diri kita bermalas-malasan untuk mengejar impian-impian kita. Karena kita hidup dari impian-impian kita. Jika kita tidak mempunyai impian maka kita akan mati. Teruslah belajar, belajar apapun, belajar yang tidak terpaku hanya pada satu jurusan yang kalian dalami saja tapi juga belajar untuk hidup di dunia yang terkadang baik dan terkadang jahat sama kita ini. Jangan lupa untuk bersyukur. Kita sering kali lupa untuk bersyukur, bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berika kepada kita berupa macam-macam yang kita tidak bisa sebutkan satu-persatu.

Semakin dewasa aku semakin sadar bahwa waktuku hidup di dunia  ini hanya sebentar. Sebentar lagi aku berumur 20 tahun. Dalam dekade ini mungkin akan banyak hal yang terjadi yang akan membawa perubahan yang besar dalam hidupku yang akan menentukan masa tuaku nanti. Lulus kuliah, pekerjaan, menikah, punya anak, punya cucu dan akhir tujuan hidup kita : kembali ke dalam tanah.
Semakin dewasa aku semakin sadar bahwa keluarga itu penting. Sudah tidak bisa melihat mereka setiap hari. Hanya bisa mendengar suara mereka seminggu sekali atau melalui video call yang terkadang koneksinya yang amburadul. Tapi, dari sini aku bisa menarik kesimpulan : semakin kita dewasa, semakin sayang kita kepada orang tua. Kita mulai mengerti peran dan tanggung jawab yang kita emban sekarang adalah proses untuk menjadi seperti mereka atau melebihi mereka agar kita bisa bersiap untuk mempunyai keturunan nanti.

Semakin dewasa juga semakin sadar bahwa sahabat adalah keluarga yang kita pilih. Mereka adalah seseorang yang berbeda bapak dan ibu tetapi kita mempunyai chemistry yang sama yang membuat kita bisa tetap klop selama bertahun-tahun. Masalah? Pasti ada. Tapi dengan kedewasaan kitalah yang membuat masalah itu cepat selesai dan tidak terlarut-larut. Sahabat. Bergantian kita menghina, mengolok, bercanda, berkelahi namun pada akhirnya kita akan kembali akur seperti tidak ada yang terjadi.

Tulisan ini adalah pemanasan awal tahun setelah gak nulis sebulan lebih. Eh, efeknya lumayan lho, jadi bisa ngetik cepet lagi, hehehe.. Postingan selanjutnya setelah ini mungkin akan postingan tentang jalan-jalan kayak biasa atau postingan renungan kayak gini. Yang mana pun kayaknya bukan masalah kan asal menarik untuk dibaca? :)

Ah tapi suka-suka ah, hidup itu gak seru tau kalo segala sesuatunya bisa diprediksi. Yasudahlah, tunggu saja kemunculan aku lagi di postingan berikutnya. See you around guuuyyyssss!!