Selasa, 28 Januari 2014

The Bucket List

Ada yang tahu apa itu "Bucket List" ?
Okeh, Bucket List adalah kumpulan cita-cita atau impian atau apa saja yang ingin dikerjakan sebelum kita meninggalkan dunia ini. Bucket list setiap orang tentu berbeda, bukan?

Pertama kali tahu kata ini dari sebuah film yang berjudul The Bucket List. Intinya, 2 orang yang divonis mati karena sakit yang tidak bisa disembuhkan dalam 6 bulan kedepan malah membuat mereka menjadi semangat dalam menjalani hal ini.

Mereka pergi ke tempat mana saja yang mereka tulis di Bucket List mereka, contohnya : kebut-kebutan pakai mobil balap di sirkuit yang mereka sewa terus mereka balapan berdua.
Ada juga mereka skydiving dan masih banyak lagi, aku lupa.

Belajar dari mereka aku jadi sadar bahwa aku punya banyak mimpi pengen ke sini, pengen ke situ, mengunjungi tempat-tempat yang keren, tempat yang masih bisa dicapai selagi aku masih muda, tapi aku tidak pernah menuliskannya satu pun. Hanya dalam pikiran. Dan menurut film itu ini adalah hal yang salah.

Seharusnya kita menulis semua mimpi-mimpi kita, dan ketika satu sudah tercapai kita beri sebuah tanda centang diakhir kalimatnya, centreng.
Hal ini secara tidak langsung membuat kita semakin semangat dalam mengejar mimpi-mimpi kita.

Maka sejak hari itu aku mulai menuliskan mimpi-mimpi itu dalam sebuah buku catatan kecil. Aku menulisnya dengan perasaan ' ah masa bisa sih nanti ketempat ini' tetapi tetap menulisnya.

Buku itu sekarang sudah tidak ada, hilang tak berbekas, mungkin terselip entah dimana waktu pindahan dari Balikpapan ke Jakarta.

Yang jelas, aku masih ingat aku menulis apa saja disitu, karena termasuk tidak masuk akal dan agak aneh.

Seminggu yang lalu ngobrol sama temen tentang konsep Bucket List ini dan ternyata dia melakukan hal yang sama, kebetulan?

Jelas tidak, ini adalah tanda bahwa harusnya Bucket List ku harus ditambah, biar perginya bisa lebih jauh lagi.

Alhamdulillah, selama ini aku sudah lumayan merasakan berpetualang mengelilingi negeri ini. Tetapi ketika aku melihat peta Indonesia dan menandai tempat-tempat yang sudah pernah aku kunjungin ternyata masih sedikit.

Indonesia ternyata masih banyak yang belum kujelajahin. Apalagi dunia. Masih banyak pelajaran yang bisa kudapat dari sini, mumpung masih muda, tidak terlalu banyak hambatan kecuali keuangan, hehehe..

Tanpa sadar setelah bertahun-tahun setelah aku menulis berbagai kalimat di Bucket List tersebut ada beberapa yang sudah layak diberi centreng.

Aku ingin punya sebuah Bucket List yang membuat setiap orang membacanya menjadi terinspirasi. Melakukan perjalanan ke tempat yang keren, belajar bahasa tertentu, menguasi skill tertentu, mempunyai hubungan yang baik dengan orang yang disayang dan lain-lain.

Sekarang sudah saatnya aku mengisi kembali Bucket List yang sudah lama aku lupakan tapi tetap menuntunku ke arah yang aku tulis bertahun-tahun yang lalu.

Bucket List yang baru diharapkan bisa membawaku ke tempat yang keren dan tak pernah aku duga sebelumnya dimana aku bisa banyak belajar dan kalau bisa akan aku bagi disini.

Apakah ada kemungkinan kita sama-sama memberi centreng pada kalimat di Bucket List kita pada saat kita bertemu?

Percayakan saja pada keajaiban Bucket List.

Nb: Tulisan ini juga termasuk dalam Bucket List ku.

-F-

Senin, 13 Januari 2014

Touring Jawa Timur - Bali

Hello! Long time no see...
Mengisi waktu libur Natal dan Tahun Baru kemarin kuisi dengan berpetualang ke Jawa Timur - Bali - Nusa Tenggara Barat. Agenda pertama adalah touring Jawa Timur - Bali bareng Papah dan teman kantornya. Karena sudah lama gak touring (kurang lebih 2 tahun) jadinya seneng banget. Bisa ngeliat pemandangan yang keren-keren lagi dan juga banyak dapet pengalaman dan juga dapat banyak teman.

Karena rutenya dimulai dari Surabaya maka aku yang notabene tinggal di Jakarta harus naik kereta dulu ke Surabaya. Jadi pada Kamis, 19 Desember 2013 jam 19.45 WIB setelah selesai kuliah aku bertolak ke Surabaya menggunakan kereta api Sembrani. Di kereta, seperti biasa, baca novel, dengerin musik, tidur, kebangun, makan, tidur lagi, sampe kemudian terbangun lagi, dan ngerasa aneh karena keretanya berhenti tapi gak di stasiun. Setelah keluar ternyata ada problem, karena penasaran aku turun dari kereta dan berjalan ke arah lokomotif yang dirubung banyak orang dan ternyata bantalan relnya ambles. Akibat ini kereta akhirnya harus menunggu sekitar 2 jam agar bantalan relnya bisa dipakai kembali. Kejadian ini terjadi di daerah mau masuk Cepu, persisnya dimana gak ngerti. Sejauh mata memandang kanan-kiri terhampar sawah semua, cantik.

Sunrise dari kereta.

Sabtu, 21 Desember 2013

Berangkat dari rumah Pakde Dana jam 9.30 pagi, sampe di Bandara Juanda jam 10. Setelah pamit aku langsung nyari troli barang buat naro carrier, berat, perjalanan masih jauh jadi tenaga harus dihemat. Nunggu nunggu sambil baca novel, jam 11.30 akhirnya Papah dan teman-temannya datang juga wahahahaha. Setelah itu kita langsung naik bis Damri tujuan Terminal Bungurasih (kadang disebut Terminal Purabaya) kemudian dari Bungurasih lanjut ke jurusan Tanjung Perak karena motor yang akan kita pakai touring dikirim pakai kapal dari Balikpapan.

Sampai di Tanjung Perak sekitar jam 1 siang kita makan dulu karena....laper. Oh iya, aku perkenalkan dulu satu persatu teman Papah supaya nanti bacanya enak dan nyambung dan gak diulang-ulang lagi. Yang pertama Om Suraji motornya Megapro hitam, kedua Om Dodo motornya Inazuma hitam, ketiga Om Edi motornya Vixion merah, dan yang keempat adalah Om Jun motornya Tiger merah dan yang kelima adalah bapak saya sendiri yaitu Om Widdi dengan motor Tiger hitam. Jadi kami berenam dan 5 motor.

Setelah selesai makan kami pun bergegas mengambil motor kami karena sudah mendapat info kapal yang membawa motor kami sudah merapat ke dermaga. Sampai di dermaga kami melakukan cek kembali apakah ada yang rusak dan motor kami dalam kondisi ready untuk touring. Setelah semuanya oke dan kita briefing untuk safety check, kita berangkaaaatttt. Waktu menunjukkan pukul 15.00 WIB.

Rute pertama kita adalah menuju Sampang, Madura. Di sini kita akan mengunjungi sesama teman touring juga bernama Om Agus yang tidak bisa ikut karena ada tugas, jadi beliau dengan senang hati menjamu kita dirumahnya. Perjalanan touring gak bakal seru kalo gak ada hujan. Baru berjalan sekitar 30 menit meninggalkan Tanjung Perak kami sudah disambut hujan deras. Kami pun berhenti sebentar untuk memasang jas hujan dan melajutkan kembali perjalanan kami. 

Untuk bisa mencapai Madura maka kami harus melewati Jembatan Suramadu. Ah, sudah lama gak kesini, akhirnya kesini lagi setelah sekian lama. Pengalaman yang keren disini adalah pada saat di tengah-tengah jembatan angin bertiup kencang dari sisi kiri, membuat motor kami (aku dan Papah) sedikit oleng karena angin bertiup cukup keras. Kondisi pada saat itu hujan deras, angin kencang, dan kami masih tetap mengendarai motor dengan kecepatan konstan sekitar 35-40 km/jam. 

Pemandangan keren lainnya adalah saat aku melihat laut ditengah angin kencang dan hujan deras adalah lautnya seperti gak ada ombak, bersih, licin, biru. Pertama kali melihat pemandangang seperti itu. Wow.
Setelah melewati Jembatan Suramadu kami langsung lanjut ke Sampang karena kami tidak ingin sampai terlalu malam agar bisa istirahat. 

Sepanjang perjalanan dari Jembatan Suramadu kondisi masih hujan deras-reda-gerimis-deras lagi jadi sepanjang perjalanan kami tetap mengenakan jas hujan. Jalan Madura cukup mulus meskipun di beberapa titik ada perbaikan jalan, tapi secara keseluruhan bagus. Pemandangan kanan kiri sepanjang jalan didominasi oleh sawah. Memasuki daerah yang belum pernah dikunjungi sebelumnya memang membuat adrenalin semangat kita menggebu-gebu. Sayang tidak sempat mengambil foto karena hujan.

Setelah melalui sekitar 2 jam perjalanan akhirnya kami tiba juga di rumah Om Agus. Jam menunjukkan pukul 18.15 WIB. Pegal sekali rasanya badan ini, ingin segera mandi dan beristirahat agar besok siap mengarungi aspal lagi. Kondisi masih hujan gerimis sesekali deras tetapi petir tetap menyambar secara konstan 5-10 menit sekali. Dan akhirnya setelah petir menyambar entah untuk yang keberapa kalinya akhirnya listrik padam juga. Well.... Akhirnya kami makan dengan penerangan lilin, cukup romantis juga, hahahahaha.

Setelah selesai makan, kami pun ngobrol dan gak berapa lama listrik kembali hidup, yey! Kemudian kami nonton bola Indonesia VS Thailand, Indonesia kalah, yah...... Setelah selesai kami pun tidur untuk melepas lelah.

Minggu, 22 Desember 2013

Jam 5 pagi kami sudah bangun solat dan kemudian mempersiapkan perlengkapan kami untuk touring. Setelah sarapan kami briefing dulu untuk berdoa dan akan lewat rute mana serta formasi kami pun langsung memakai jas hujan masing-masing karena kondisi masih hujan gerimis. Terima kasih banyak Om Agus yang menerima kami dengan hospitality yang sangat baik :) . Rute kita hari ini adalah Sampang - Ketapang, perkiraan perjalanan memakan waktu 12 jam. Here we go! 

Kita kembali ke jalan yang kita lewatin kemaren dan gak macet di jalan yang diperbaikin karena masih pagi. Kami akhirnya tiba di Jembatan Suramadu jam 8.40 WIB. Foto-foto dulu sebentar kemudian kita melanjutkan perjalanan.

Om Jun - Papah - Om Edi,  sebelum memasuki gerbang Suramadu
Setelah menyebrangi Jembatan Suramadu

Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, saatnya mencari tempat makan dan juga istirahat. Posisi kami sekarang telah berada di kota Pasuruan dengan cuaca mendung-gerimis. Kami pun beristirahat, makan, ngopi, solat selama kurang lebih 1 jam. Jam 13.00 WIB kami bersiap melanjutkan kembali perjalanan, karena cuaca masih gerimis kami pun masih tetap menggunakan jas hujan kami.

Om Suraji

Om Edi

Sepanjang perjalanan kami melewati jalur Pantura. Kondisi jalanan cukup bagus. Memasuki daerah Probolinggo kita bisa melihat di sebelah kiri jalan terdapat PLTU Paiton. Just info : PLTU Paiton adalah PLTU dengan kapasitas terbesar se-Indonesia. PLTU ini menyokong listrik untuk wilayah Jawa dan Bali. Panjang PLTU ini kalo di Balikpapan mirip sama Jalan Minyak.

Om Dodo, melewati PLTU Paiton

Setelah melewati PLTU Paiton kami beristirahat di SPBU Utama Raya yang terletak di daerah Situbondo. SPBU ini selain sebagai tempat mengisi bahan bakar ternyata juga ada hotel dan cottagenya, jadi kalo mau bobok disini pas capek juga bisa. Trus juga ada Mushola yang tergolong besar, kafetaria, minimarket, tempat parkir luas. Disini sebelum berangkat kami bertemu dengan Bro Galih dari RX King Bali, dia dalam perjalanan ke Bali tapi mau istirahat dulu, jadinya kita duluan dan berpisah.

Sepanjang perjalanan dari Situbondo ke Ketapang diwarnai hujan dengan intensitas sedang-deras-sedang-gerimis. Di tengah perjalanan kami bertemu kembali dengan Bro Galih, dia rupanya mengejar kami supaya ada teman perjalanan bareng. Sebelum maghrib kami baru memasuki kawasan Taman Nasional Baluran. Pemandangan kanan kiri gelap sekali karena jalan yang kami lewati membelah di antara hutan. Ada perasaan senang tersendiri saat melewati tempat seperti itu.  

Kami tiba di Pelabuhan Ketapang sekitar pukul 19.30 WIB. Disini kami berpisah dengan Bro Galih karena dia harus melajutkan perjalanan ke Bali malam itu juga. Jam 20.00 WIB kami check in di hotel yang tidak begitu jauh dari Pelabuhan Ketapang. Setelah itu kami makan di Kobe Ketapang, setelah makan kami belanja cemilan dan juga perbekalan minum untuk perjalanan. Setelah itu kami kembali ke hotel dan kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat.

Senin, 23 Desember 2013

Pagi-pagi kami sudah bangun untuk cuci motor karena sepanjang jalan kemarin medannya cukup membuat motor kami menjadi kotor. Kami membersihkan bagian-bagian yang penting untuk bisa dikenali, seperti lampu strobo, lampu hazard, dan juga stiker scotlight (bener gak tulisannya?). 
Setelah selesai kami pun sarapan di dekat hotel dan setelah selesai kami kembali ke hotel untuk bersiap melanjutkan perjalanan kami.

Jam 9.30 WIB kami sudah siap berangkat dari hotel, dan tak sampai 5 menit kemudian kami sudah tiba di Pelabuhan Ketapang, setelah selesai urusan bayar-membayar, cek kelengkapan surat kendaraan, kami pun antri untuk masuk Ferry. Tak menunggu lama kami pun sudah masuk ke kapal. Tepat jam 10.00 WIB kapal Ferry kami pun berangkat.

Pelabuhan Ketapang

The best touring partner : Papah

Pelabuhan Ketapang

Menyebrang antara Ketapang - Gilimanuk ternyata memasuki zona waktu yang berbeda, jam di handphoneku pun berubah secara otomatis. Sampai di Gilimanuk jam menunjukkan pukul 12.00 WITA.

Pelabuhan Gilimanuk
Dari Pelabuhan Gilimanuk kita langsung menuju ke arah Denpasar melewati jalur selatan. Pelabuhan Gilimanuk rupanya masih termasuk daerah Taman Nasional Bali Barat. Keren juga nih 2 hari langsung melewati 2 Taman Nasional, hehehehe. Kondisi jalan dari Pelabuhan Gilimanuk ke Denpasar mulussss. Kami pun tancap gas tapi juga tetap menomor satukan safety.

Jam 15.00 WITA kami pun istirahat di daerah Tabanan. Susahnya disini adalah mencari rumah makan yang halal. Karena sepanjang jalan kami banyak melihat plang bertuliskan "Babi Guling". Setelah muter-muter akhirnya kami dapat juga rumah makan "Muslim 2" yang menunya adalah sate ayam/kambing/sapi serta sop buntut. Kami pun ishoma disitu.

Jam 16.00 WITA kami melanjutkan perjalanan kami dengan ditemani gerimis sampai kami tiba di Seminyak. Perjalan menuju hotel ribet, karena GPS yag kita pakai menunjukkan arah yang salah, resepsionis hotel juga memberikan arah yang membingungkan. Setelah tanya sana sini akhirnya kami menemukan hotel kami di daerah Seminyak. Kami tiba di hotel pas waktu maghrib. Setelah kami check in kami mandi dan istirahat sebentar.

Rencananya kami mau makan keluar tapi hujan masih deras, jadi kami memutuskan untuk memesan makan di hotel saja. Kira-kira jam 10 malam hujan reda, kami pun iseng untuk mencoba menyusuri jalan di sekitar Seminyak dengan berjalan kaki. Ternyata pegal juga. Setelah capek jalan-jalan kami pun kembali ke hotel dan istirahat.


Jalan-jalan di sekitar Seminyak

Foto-foto

Om Dodo
Selasa, 24 Desember 2013

Rencana kami hari ini adalah jika tidak hujan adalah berkunjung ke Uluwatu, GWK kemudian ke Denpasar. Tapi apadaya hujan masih terus turun dan cukup deras. Jadinya kami hanya diam di hotel sambil mencoba mengeringkan perlengkapan kami yang basah karena hujan. Kaos kaki, sarung tangan, sepatu, celana, dan berbagai macam lainnya yang basah aku coba keringkan di belakang kipas AC. Dengan sedikit kreativitas dan peralatan yang ada maka jadilah pengering menggunakan kipas AC seperti gambar di bawah ini.


Knowledge + Condition = Skill

Akhirnya diputuskan kami akan menyewa mobil + supir untuk berkeliling. Daripada cuma diam saja di hotel, rugi, sudah jauh-jauh ke Bali. Kami berangkat jam 12.00 WITA. Rute pertama kami adalah ke GWK, jaraknya tidak terlalu jauh, tapi macetnya membuat waktu tempuh kami menjadi 2 jam. Sampai di GWK jam 14.00 WITA, kami pun makan dulu kemudian baru jalan-jalan di sekitar GWK dan foto-foto.


Gerbang GWK

Om Jun-Papah-Om Dodo-Om Suraji-Om Edi

Di depan patung Wisnu

Om Dodo

Om Suraji dan Om Jun

Foto-foto dulu

Bersama maket GWK

Berlima

Setelah puas jalan-jalan dan foto-foto kami pun meninggalkan GWK pada pukul 15.00 WITA. Kemudian kita minta kepada pak supir untuk lewat jalan tol yang baru diresmikan Pak Presiden baru-baru ini. Nama jalan tol ini adalah Mandara. Jalan tol ini menghubungkan Tanjung Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua.


Gerbang Tol Mandara

Setelah itu kami mampir Denpasar untuk belanja oleh-oleh. Karena acara kita besok adalah kembali ke Jawa Timur tapi lewat jalur utara Pulau Bali. Setelah belanja oleh-oleh kami pun kembali ke hotel. Jam 8 malam kami pun keluar untuk cari makan di sekitar jalan Seminyak sekalian jalan-jalan lagi. Jam 10 malam kami pun kembali ke hotel untuk beristirahat.

Rabu, 25 Desember 2013

Hari ini adalah hari terakhir kami touring bersama. Aku dan Papah akan ikut sampai Pelabuhan Gilimanuk kemudian kami akan berpisah, aku dan Papah akan kembali ke Seminyak dan yang lain akan melanjutkan touring menyusuri Jawa Timur melalui jalur selatan.

Pukul 8.30 kami berangkat dari Seminyak. Alhamdulillah, cuaca sangat cerah hari itu dan semua perlengkapan kami sudah kering, jadi lebih nyaman digunakan. Rute kami hari ini adalah menuju ke arah utara Pulau Bali kemudian Menyusuri pesisir utara pulau kemudian ke arah barat untuk bisa ke Pelabuhan Gilimanuk lagi.

Tujuan pertama kita adalah Gunung Batur di Kintamani. Selama perjalanan kami melewati daerah Ubud. Suasananya tenang, sejuk, dan kita terus mendaki gunung, walaupun tidak terlalu curam tapi konstan. Pemandangan hanya berupa sawah di kanan kiri jalan. Kami tiba di Kintamani sekitar jam 12.00 WITA. Kami pun beristirahat dan makan siang di salah satu rumah makan yang viewnya menghadap Gunung Batur dan Danau Kintamani.

Gunung Batur dan Danau Kintamani


Papah

Foto makan bersama pertama dan terakhir

Setelah makan dan beristirahat di Kintamani kami pun melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan dari Kintamani ke arah Buleleng kami disuguhi pemandangan yang keren. Sawah terasering di kaki bukit dan ada view yang menghadap ke pantai yang terlihat di kejauhan, cantik!
Kami tiba di Buleleng sekitar pukul 15.00 WITA. Kami pun memutuskan untuk mencari masjid untuk solat dan ternyata tidak sulit menemukan mesjid di Buleleng. 

Setelah selesai solat dan istirahat sebentar kami pun melanjutkan perjalanan menuju Gilimanuk melalui jalur utara. Pemandangannya masih sama seperti melewati jalur selatan. Jalan utama yang berdekatan dengan pesisir di beberapa titik, sebuah nikmat yang Allah berikan agar kita lebih banyak bersyukur bisa melihat begitu banyak pemandangan yang keren-keren. 

Ada yang berbeda ketika melewati jalur utara, kami cukup mudah menemukan masjid/mushola di sini, juga banyak rumah makan halal sepanjang jalur utara. Kami juga jarang menemukan kafe/bar yang kalau di jalur selatan banyak tersebar, disini hanya di sekitar pantai Lovina saja. Kami pun kembali memasuki kawasan Taman Nasional Bali Barat. Jalannya luruuuusss dan mulus, buat yang ingin ngetes motornya monggo kesini, jalannya juga gak begitu ramai. 

Akhirnya kami berpisah juga di pertigaan Pelabuhan Gilimanuk. Aku dan Papah bertolak ke Seminyak dan yang lain bertolak ke Jawa Timur. Sungguh pengalaman yang tidak bisa terlupakan touring bersama-sama setelah 2 tahun gak touring bareng. Terima kasih. 
Sepanjang perjalanan, kami bagai dikejar sunset. Serasa harus mendapatkan sunset yang keren, karena ini hari terakhir di Bali. Dan ternyata kami menemukan spot sunset yang keren. Ini dia.


Sunset

Setelah itu kami pun langsung tancap gas menuju Seminyak. Di tengah perjalanan seperti akan ada hujan besar, jadi kami berhenti sebentar dan memakai jas hujan. Dan benar ternyata hujan lagi. Sampai di Tabanan kami makan lagi di rumah makan Muslim, tapi kali ini menunya beragam ada soto, nasi campur, dan banyak lagi. Kami berdua makan dan istirahat sebentar di situ.

Setelah itu kami melanjutkan kembali perjalanan kami menuju Seminyak. Setelah sampai di hotel kami pun segera packing, karena motor yang kami gunakan akan dikirim menggunakan ekspedisi ke Balikpapan dan juga ada beberapa barang yang tidak kami pakai selama agenda acara kami di Nusa Tenggara Barat kami kirim ke Jakarta dan Balikpapan. 

Touring kali ini benar-benar banyak pelajaran yang bisa diambil. Tidak mungkin semuanya bisa ditulis di sini karena ada yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, mungkin gambar bisa menjelaskannya lebih bermakna. Alhamdulillah diberi kesehatan dan perlindungan sehingga bisa melakukan kegiatan touring ini dengan selamat dan aman dari mulai sampai selesai. Terima kasih. Sampai jumpa di touring berikutnya!

-F-