Selasa, 15 September 2015

Hai, Senja.
Sudah lama kita tidak berbincang.
Sudah lama kita disibukkan oleh kegiatan kita masing-masing.
Sudah lama kita tidak menikmati waktu bersama.

Hai, Senja.
Sekarang semuanya sudah berubah.
Sekarang sudah tidak seperti dulu.
Sekarang terkadang aku rindu saat itu.

Hai, Senja.
Kamu harus tau, bahwa aku memutuskan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Semua ini aku yakin akan membuat aku menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Aku mengambil tantangan yang sebelumnya belum pernah aku pikirkan untuk aku ambil.
Aku mencoba mengambil sebuah komitmen dengan lawan jenisku.
Aku ingin menjadi manusia yang lebih baik.

Kamu kapan ada waktu?
Oh iya maaf, kamu selalu ada waktu, aku saja yang terkadang pura-pura sibuk.
Doakan aku bisa memetik pelajaran dari keputusanku.

Karena, masa itu pernah ada ya, Senja.

Minggu, 12 April 2015

Gimana?

Ada satu titik dalam hidup dimana kamu capek sama semuanya.
Berpura-pura baik-baik saja padahal tidak.
Bosan dengan semua rutinitas yang itu-itu saja.
Yang dulu menjadi zona-tidak-nyaman pun sudah menjadi zona-nyaman.
Sehingga tidak ada tantangan.

Aku ingin pulang.
Entah kemana.
Tapi, pulang tidak selalu ke rumah.
Rumah bukan tempat pulang, setidaknya untuk saat ini.
Setidaknya tidak dengan perasaan ini.

Kadang aku ingin tinggal di Skandinavia.
Bebas melihat Aurora pada saat-saat tertentu.
Berlayar dalam kedinginan.
Belajar dalam kedinginan.
Kedinginan abadi.
Padahal aku (mungkin) punya riwayat tidak tahan dingin.

Sama sajalah.
Di gurun juga gitu.
Panas, debu, silau.
Tapi,
Setidaknya di gurun kamu bisa teriak sesukamu.
Bla bla bla.

Jika manusia punya sayap, pasti keren.
Pesawat tidak laku, buat apa?
Bisa balapan terbang.
Bisa melihat dunia dari sudut yang mungkin tidak pernah kita lihat sebelumnya.
Namanya juga mengkhayal.
Gratis.

Nah, aku tidak jadi ingin pulang.
Masih ingin bertualang.
Masih ingin merasakan kelaparan selama perjalanan.
Masih ingin merasakan kedinginan selama perjalanan.
Masih ingin merasakan kepanasan selama perjalanan.
Sepertinya aku masih punya alasan untuk tidak pulang sekarang.

Eh, kamu mau ikut?