Senin, 03 Desember 2012

Lembaran Baru

Terkadang kita perlu untuk membuka Lembaran Baru. Bukan karena kisahnya sudah habis, tetapi untuk melanjutkan kisah itu sendiri.
Terkadang kita perlu untuk membuka Lembaran Baru. Karena kisahnya sudah berbeda dengan apa yang kita harapkan.
Terkadang kita perlu untuk membuka Lembaran Baru. Karena membawa kenangan yang buruk dan kita tidak ingin melanjutkannya.
Terkadang kita perlu untuk membuka Lembaran Baru. Hanya sekedar iseng, tetapi mungkin bisa menjadi kisah yang menarik.

Hidup ini terdiri atas Lembaran Kertas yang kita tulis sendiri. Terkadang kita menulis kenangan indah dengan tinta emas, kenangan buruk dengan darah mungkin, dan kenangan yang biasa-biasa saja dengan tinta.
Lembaran Kertas tiap orang tidak bisa sama, karena Lembaran itu mempunyai ciri khas sesuai dengan kita. Seperti halnya manusia, tidak ada satupun yang persis sama.
Kenangan yang tertulis di Lembaran bisa dibakar dengan perasaan sedih, senang, gembira, kecewa, dan lainnya. Tetapi bisa juga Lembaran itu dipajang dan membiarkan semua orang tau tentang Lembaran itu. Tidak masalah.

Terkadang Lembaran Baru adalah Harapan.
Terkadang Lembaran Baru adalah Kenangan.
Terkadang Lembaran Baru adalah Canda Tawa.
Terkadang Lembaran Baru adalah Air Mata.

Apapun tujuanku membuka Lembaran Baru kamu mungkin tidak perlu tau, atau mungkin kamu mau tau?

Membuka Lembaran Baru kadang semudah membalik telapak tangan.
Membuka Lembaran Baru kadang seperti membuka kaleng sarden.
Membuka Lembaran Baru kadang seperti membuka peti harta karun.
Membuka Lembaran Baru kadang seperti membuka botol minuman bersoda.

Lembaran Baru. Apa yang ada dalam pikiranmu saat mendengar kalimat itu? Apapun jawabanmu mungkin aku tak peduli, tetapi mungkin juga peduli. Tergantung apa yang digantung.

Lembaran Baru akan melanjutkan hidupmu, siapapun kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar